Laporan Praktikum Enzim firdaus



LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA
ENZIM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biokimia
Dosen Pengampu:
1.      Asrianty Mas’ud, M.Pd.
2.      Epa Paujiah, M.Si.
Asisten Praktikum: Rizky Maulani
Description: C:\Users\Gelar\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\Logo-UIN-Bandung.png

Oleh:
Nama : Deden Iqbal Firdaus
NIM: 1152060011
Smt/Kls: V/A


RODI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017

Laporan praktikum Enzim
Deden Iqbal Firdaus
Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN BDG 2017. A.H. Nasution No. 105 Bandung.
Dedeniqbal7@gmail.com

A.    Tinjauan Pustaka
Enzim merupakan biologikal katalis yang berfungsi mempercepat laju reaksi kimia tanpa ikut bereaksi. Enzim mempercepat laju reaksi sampai berjuta-juta kali. Sifatnya sangat spesifik hanya bekerja pada reaksi yang spesifik. Enzim memegang peranan penting dalam kehidupan sehingga sangat perlu untuk mengetahui cara kerja enzim agar bisa digunakan dalam industri obat obatan biokimia dan industri lainnya. ( Hartati, 2017. Hal, 21)
Enzim dikenal untuk pertama kalinya sebagai protein summer pada tahun 1926 yang telah berhasil mengisolasi urea dari ‘kara pedang’ (jack bean). Urase adalah enzim yang dapat menguraikan urea menjadi CO2 dan NH3. Beberapa tahun kemudian Northrop dan Kunitz dapat mengisolasi pepsin, tripsin, dan kimotripsin. Selanjutnya makin banyak enzim yang telah dapat diisolasi dan telah dibuktikan bahwa enzim tersebut ialah protein (Poedjaji, 2006. Hal, 141)
Enzim merupakan sekelompok protein yang mengatur dan menjalankan perubahan-perubahan kimia dalam sistem biologi. Enzim dihasilkan oleh organ organ hewan dan tanaman yang secara katalik menjalankan berbagai reaksi seperti Hidrolisis, Oksidasi, reduksi, isomerasi, adisi, transfer radikal, pemutusan rantai karbon (Supriyatna, 2015. Hal, 19)
Fungsi suatu enzim adalah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun diluar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi  sampai  kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, disamping itu mempunyai derajat kekakhasan tinggi (Poedjaji, 2006. Hal, 143)
Dalam jumlah yang sangat kecil Enzim dapat mengatur reaksi tertentu sehingga dalam keadaan normal tidak terjadi penyimpangan penyimpangan hasil akhir reaksinya. Enzim ini akan kehilagan aktivitasnya akibat panas, asam atau basa kuat, pelarut organik, pengaruh lain yang dapat menyebabkan denaturasi protein (Campbell, 2000)
Kelompok enzim yang mempunyai fungsi sejenis diberi nama menurut fungsinya, misalnya hidrolase adalah kelompok enzim yang mempunyai fungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis. Karena itu disamping nama trival (biasanya) maka oleh comision of enzimes of the international union of biochemistry telah ditetaokan pula tatanama yan sistematik, disesuaikan dengan pembagian atau penggolongan enzim yang di dasarkan pada fungsinya (Poedjaji, 2006. Hal 142) Menurut Poedjaji, (2006) penggolongan enzim adalah sebagai berikut :
a)      Enzim Oksidereduktasi
Enzim yang termasuk dalam Golongan ini dapat dibagi dalam dua bagian yaitu dehidrogenase, yaitu reaksi pengambilan atau atom hidrogen dari suatu senyawa (donor). Hidrogen yang dilepas diterima oleh senyawa lain (akseptor) enzim yang bekerja pada reaksi ini adalah alkohol dehidrogenase.
Glutamat dehidrogenase adalah contoh enzim yang bekerja terhadap asam glutamat sebagai substrat. Enzim oksidase juga bekerja sebagai katalis pada reaksi pengambilan hidrogen darisuatu substrat. Xiantin oksidase adalah enzim yang bekerja sebagai katalis pada reaksi oksidase ziantin menjadi asam urat contoh lain enzim dehidrase adalah enzim amino oksidase yan bekerja sebagai katalis pada reaksi asam amino (Poedjaji, 2006. Hal, 153)

b)     Golongan II enzim Transferase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja sebagai katalis pada reaksi pemindahan suatu gugus dari suatu senyawa kepada senyawa lain beberapa contoh enzim yang termasuk golongan ini adalah metiltransferase, hidroksimetiltransferase, karboksilatransferase, asiltransferase, dan aminotransferase.

c)      Golongan III Enzim Hidrolisis
Enzim pada golongan ini berperan sebagai katalis pada reaksi hidrolisis. Ada tiga jenis hdrolase adalah memecah ikatan ester, memecah glikosida, dan memecah ikatan peptida, beberapa contoh enzim yang termasuk golongan ini adalah estrase, lipae, fosfatase, anulase, amino peptidase, karboksipeptidase, pepsin, tripsin, kemotripsin.

d)     Golongan IV Enzim Liase
Enzim yang termasuk golongan ini adalah mempunyai peranan penting dalam reasi pemisahan atau gugus dari suatu substrat (bukan cara Hidrolisis) atau sebaliknya. Contoh enzim ini adalah dekarboksilase, aldolase, hidratase.

e)      Golongan V Enzim Isomerase
Enzim yan bekerja pada golongan ini bekerja pada reaksi perubahan intramolekular, misalnya reaksi perubahan glukosa menjadi ftruktosa. Contoh enzim yang termasuk dalam golongan ini adalah ribulosa fosfat, epimerase, dan glukosa fosfat isomerase.

f)       Golongan VI Enzim Ligase
Enzim yang termasuk golongan ini bekerja pada reaksi-reaksi penggabungan dua molekul. Oleh karenanya juga enzim0enzim ini dinamakan sintese ikatan yang terbentuk pada golongan ini adalah ikatan C-O, C-5, C-N atau C-C. Contoh enzikm golongan ini adalah Gluatamin sintase, dan piruvat karboksilase. (Poedjaji, 2006. Hal, 152-158)

Faktor faktor utama yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu, pH, konsentrasi enzim, Konsentrasi substrat, inhibitor dan aktivator (Risnawati & Cahyaningrum, 2013. Hal, 77)
Inhibitor adalah molekul yang dapat menghambat kerja enzim sehingga dapat menurunkan laju reaksi katalisator oleh enzim. Inhibitor enzim terdiri dari dua jenis yaitu inhibitor kompetetif dan inhibitor non kompetetif (Hartati, 2017. Hal, 21)

B.     Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu mengetahui kecepatan katalis suatu enzim dan mengetahui pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.

C.    Metode kerja
1.      Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini tentang Enzim yang akan dilaksanakan di Labolatorium terpadu prodi Pendidikan Biologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung pada tanggal 25 Oktober 2017 hari rabu pada pukul 10.00 sampai dengan 12.00. praktikum ini dilaksanakan dalam kurun waktu 2 jam atau setara dengan 2 SKS.
2.      Alat dan Bahan
Ssetiap praktikum yang dilaksanakan dlam bidang penelitian, teknologi, dan sains tentunya membutuhkan alat dan bahan. Alat yang digunaan dalam praktikum adalah fasilitas yang digunakan selama praktikum dilaksanakan yang dapat dipakai berkali kali dan bahan yang digunkan dalam praktikum adalah sesuatu yang menjadi objek pada saat praktikum dan mendukung dalam proses praktikum yang melibatkan alat praktikum pada saat penggunaannya. Pada praktikum kali ini yaitu tentang enzim membutuhkan bahan-bahan diantaranya adalah kentang, sebagai bahan uji identifikasi enzim, hydrogen peroxida, aquades, Buffer pH 7, Buffer NaOH, dan Buffer HCL, Bensin gas untuk menyalakan api pada bunsen, air, obat nyamuk, label yang digunakan untuk memberikan nama jenis uji pada tabung reaksi, tissue sebagai lap larutan yang tercecer diruangan labolatorium.
Adapun Alat yang digunakan pada proses praktikum kali ini adalah tabung reaksi yang digunakan untuk pemindahan larutan uji, pengaris, cawan puetri, corkborber, waterbath, termometer sebagai pengukur suhu, pipet tetes yang digunakan untuk pemidahan larutan uji dan penambahan suatu larutan pada larutan uji dalam satuan tetes, kaki tiga yang digunakan untuk menopang becker glass, becker glass yang digunakan untuk memanaskan larutan, rak tabung reaksi yang digunakan untuk menyimpan tabung reaksi, penjepit kayu yang digunakan untuk menjepit tabung reaksi, bunsen yang digunakan pada proses pemanasan, alat dokumentasi berupa alat tulis dan kamera smartphone, yang digunakan untuk mendokumentasikan setiap prosedur kerja yang dilakukan dan untuk mendokumentasikan gambar hasil dari praktikum untuk dibuatkan laporan setelah praktikum ini dilaksanakan.
3.      Prosedur Kerja

a)      Persiapan bahan Uji
Bahan uji hati ayam ditumbuk terlebih dahulu sampai merata kemudian masukan kedalam tabung reaksi sebanyak 2 mL

b)      Uji A kecepatan katalis hydrogen peroksida
Bahan uji yang ada dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan dengan 10 tetes larutan (hidrogen peroksida) menggunakan pipet tetes, kemudian diamkan sebentar amati banyak gelembung yang terbentuk, untuk melihat nyala api, gunakanlah bara api obat nyamuk baygon yang telah dinyalakan terlebih dahulu dan masukan perlahan. Berilah label pada jenis uji ditabung reaksi, kemudian dokumentasikan hasil dalam bentuk foto.

c)      Uji B (Asam)
Tabung reaksi yang sudah diisi dengan bahan uji terlebih dahulu diberi nama dengan label nama agar tidak tertukar dengan uji yang lain. kemudian tambahkan larutan HCL dan  masing masing sebanyak 5 tetes menggunakan pipet tetes. Amati banyak gelembung yang terbentuk, dan perhatikan bara api yang menyala dengan menggunakan baygon obat nyamuk yang dipanaskan. Kemudian hasil yang terjadi didokumentasikan dalam bentuk foto.

d)     Uji C (basa)
Tabung reaksi jenis uji ini diberi nama menggunakan label sesuai dengan jenis uji yang dilakukan. Kemudian tambahkan larutan NaOH dan larutan  masing-masing sebanyak 5 tetes menggunakan pipet. Kemudian diamkan sebentar dan amati banyak gelembung yang terbentuk, dan nyala api yang terlihat. Untuk melihat nyala api yang terlihat gunakan baygon obat nyamuk yang dinyalakan dan masukan kedalam tabung reaksi dengan hati hati. Dokumentasikan hasil dari percobaan tersebut dalam bentuk foto.

e)      Uji D (Suhu panas)
Untuk uji ini tabung reaksi diberi label nama terlebih dahulu agar tidak tertukar dengan uji yang lain. Untuk uji ini bahanuji dalam tabung reaksi didinginkan terlebih dahulu dengan memasukannya ke dalam gelas kimia yang berisi es batu rendam dalam waktu yang dikira kirakan kemudian tambahkan O sebanyak 5 tetes,kemudian amati geembung yang terbentuk dan nyala api yang terlihat didalam tabung reaksi. Untuk melihat nyala api lakukanlah prosedur sebelumnya yaity dengan menggunakan baygon obet nyamuk yang ebelumnya telah dipanaskan lalu masukan kedalam tabung reaksi. Dokumentasikan hasil pengamatan menggunakan alat tulis atau dokumntasi berbentuk foto.

f)       Uji E (Suhu rendah)
Bahan uji terlebih dahulu dilakukan perendaman didalam becker glass. Becker glass tersebut berisi es batu tambahkan Sebanyak lima tetes dengan menggunakan pipet tetes yangsuda disediakan. Lalu amati perubahan yang terjadi dan perhatikan nyala api didalam tabung reaksi. Untuk mengetahui bara api yang terlihat lakukanlah prosedur kerja sebelumnya yaitu dengan bantuan baygon obat nyamuk yang sebelumnya sudah dinyalakan, lalu masukan kedalam lubang tabung reaksi dengan perlahan.

D.    Hasil Pengamatan Dan Pembahasan

No
Bahan Uji
Pengamatan
Gelembung
Bara Api
1.
Hati +
+++
+++
2.
Hati + +HCL
+
-
3.
Hati++NaOH
+
-
4.
Hati (dipanaskan)+
+
-
5.
Hati (dibekukan)+
++
_


Keterangan :
+++   : (Sangat Banyak atau sangat terang)
++     : (Banyak atau terang)
+        : (Sedikit atau redup)
-             : (Tidak ada gelembung atau api tidak menyala)

Dari hasil praktikum tersebut didapatkan hasil bahwa enzim katalase yang terdapat di ati ayam yang diberi beberapa perlakuan dalam prosedur kerja. Pada prosedur kerja yang telah dikerjakan dalam uji A tentang bahwa bahan uji tersebut ditambahkan dengan larutan  ternyata gelembung gelembung udara banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat pada hati ayam mengubah  air. Sedangkan pada saat dimasukan bara api didalamnya bara api menyala nyala. Hal ini maembuktikan bahwa  diubah menjadi Oksigen. Didukung dengan literatur yang didapatkan Hartati, (2017. Hal 22), mengatakan bahwa terbentuknya gelembung udara sebagai hasil katalisis hydrogen peroksida oleh enzim katalase.

Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0042.jpg
Gambar 1.1 Uji A Katalisis Enzim


                Uji Selanjutnya yaitu Uji B Asam. Setelah melakukan prosedur kerja bahwasanya pada uji ini bahan uji menambahkan larutan HCL dan larutan  masing masing sebanyak 5 tetes. Kemudia perubahan yang terjadi pun terbentuk yaitu dengan adanya gelembung namun gelembung yang terbentuk ternyata hanya sedikit dan bara api tidak terlihat. Pada hasil yang kami dapatkan ini kelompok kami menyimpulkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi yang terlalu asam. Terbukti bahwa enzim katalase tidak dapat menguraikan larutan   menjadi Oksigen. Sebagaiamana menurut literatur bahwa sebagaimana protein pada umumnya, struktur ion enzim tergantung pada pH lingkungan. Disamping pengaruh pada struktur ion pada enzim, pH rendah atau pH tinggi dapat pula menyebabkan terjadinya proses denaturasi protein dan ini menyebabkan penurunan kerja enzim. (Poedjaji, 2006. Hal, 162)


Gambar 1.2 Enzim katalase dalam keadaan Asam


                Uji Selanjutnya yaitu uji C basa. Uji ini  bertujuan untuk membuat bahan uji dalam keadaan terlalu basa. Sesuai prosedur kerja yang dilakukan bahwasanya larutan uji ditambah dengan larutan dan NaOH masing masing sebanyak 5 tetes. Hasil yang kami dapat dalam uji ini adalah hanya sedikit gelembung udara yang terbentuk dalam nyala api ternyata tidak terlihat. Maka kelompok kami menyimpulkan bahwa ezim katalase tidak dapat menguraikan  menjadi Oksigen dalam keadaan yang terlalu basa.

Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0034.jpg
Gambar 1.3 Enzim katalase dalam keadaan basa

Untuk selanjutnya yaitu uji D dengan tujuan mengetahui aktivias enzim dalam keadaan suhu terlalu panas. Sesuai prosedur kerja yang dilakukan didapatkanlah hasil bahwa gelembung udara yang terbentuk pada tabung reaksi bahan uji hanya sedikit dan tida terdapat nyala api. Pada hasil yang kami dapatkan kelompok kami menyimpulkan bahwa enzim katalase tidak dapat menguraikan  menjadi Oksigen. Sesuai literatur yang kami dapatkan bahwa kenaikan suhu dapat menyebabkan denaturasi protein. Apabila terjadi proses denaturasi, maka bagian aktif enzim akan terjadi dan dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjdi berkurang dan kecepatan reaksinya pun aan menurun. (Poedjaji, 2006. Hal 161)

Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0038.jpg
Gambar 1.4 Enzim katalase dalam kondisi panas

Uji selanjutnya yaitu uji E dengan tujuan mengetahui aktivitas enzim katalase dalam kondisi suhu dingin. Seteah melakukan prosedur yang terkait tentang uji ini, maka didapatkanlah hasil gelembung yang terbentuk berjumlah sedang dan bara api yang tebentuk adalah redup. Dari hal ini kelompok kami menyimpulkan bahwa enzim katalase tida dapat menguraikan  menjadi oksigen secara sempurna. Sesuai lieratur yang kami peroleh Pedjaji (2006. Hal, 161) mengatakan, oleh karena reaksi kimia dipengaruhi oleh suhu, maka reaksi yang menggunakan katalis enzim yang dapat dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu yang yang lebih rendah reaksi berlangsung lambat. Hal ini terbukti dari hasil uji bahwa gelembung udara terbentuk sedang dan nyala api redup.

                Berikut adalah gambar dokumentasi hasil dari praktikum yang kami lakukan

Pengujian bara api

Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0037.jpg
Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0036.jpg








Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0042.jpg

Pengujian Gelembung

Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0057.jpg



Description: D:\kakak\Data Kuliah\smt 5\biokimiA\Praktkum Enzim\IMG-20171030-WA0032.jpg







E.     Kesimpulan
Dari proses praktikum yang kami laksanakan dengan setiap tahap prosedur yang kami laksanakan maka kami menyimpulkan bahwa enzim katalse yang ami uji dalam hati ayam kerja dan aktivitasnya dipengaruhi oleh suhu, tingkat keasaman, kebasaan, dan lain lain dengan tanda terdapatnya gelembung udara dan bara api. Semakin banyak gelembung udara yang terbentuk dan semakin terangnya bara api yang menyala maka semakin aik kerja enzim katalase. Karena reaksi dari enzim katalase dalam praktikum kali ini adalah menghasilkan oksigen dan oksigen menunjukan ada tidaknya gelembung udara bara api didalan bahan uji tersebut. Adapun kesalahan dalam pembahasan dan isi dari praktikum ini disebabkan karena kurangnya ketelitian kelompok kami dalam melaksanakan praktikum.




DAFTAR PUSTAKA

Poedjaji, Anna, 2006, “Dasar-dasar Biokimia”, Penerbi Kansius : Yogyakarta

Hartati Sri, Pujiah E, 2017. “Penuntun praktikum Biokimia”. Univeritas islam negeri
Sunan Gunung Djati : Bandung.

Risnawati, Cahyaningrum, 2017 “Jurnal Sains Dan teknologi Kelainan metabolisme pada
Hewan yang mempengaruhi kerja enzim.” Vol. 2 No. 2, 2017 Oktober 5. Universitas
Gadjah Mada.

Supriyatna A, Amalia D, dkk, 2015 “Aktivitas enzim Amilase, Lipase, dan Protease dari
Larva (Hematica ilucens) yang diberi pakan jerami padi” Edisi Juli, Vol. 9 No. 2






Komentar